Nama : Rina Kartika
Npm : 16215008
Kelas : 4EA36
COCA – COLA
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual
di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini
diproduksi oleh The Coca-Cola Company
asal Atlanta, Georgia, dan
sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The
Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat
sebagai obat paten
saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola
akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler
yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan
dunia sepanjang abad ke-20.
Perusahaan
ini memproduksi konsentrat yang
kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol
yang memegang kontrak eksklusif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir
dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air
yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual,
mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin
penjaja. Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola
terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual
konsentrat untuk air mancur soda
di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.
The
Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke,
yang paling umum adalah Diet Coke,
kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry,
Coca-Cola Zero,
Coca-Cola Vanilla,
dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi.
Menurut Interbrand
pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.
Sejarah/Profil Perusahaan
Minuman
ringan (Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang
ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada
bulan Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi
sirup yang beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama
air murni. Minuman ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya
penjualan minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink)
tersebut di dalam guci besar yang diletakkan ditempat-tempat strategis. Namun
adanya peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut
digantikan dengan kemasan botol yang lebih praktis.
The
Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang
juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari
semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola
diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai
tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang
yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat
dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi
oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada
tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang
menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri di dunia dengan
ciri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama. Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal
pada tahun 1927 melalui De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang
membotolkannya untuk pertama kali di Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut
diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama menjadi The
Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan usaha dan modal, IBL berubah menjadi
nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut
meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam
produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan. Pada tahun 1993 seluruh
saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu grup perusahaan
pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang bermarkas di
Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan nama PT.
DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000,
seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia
resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi
dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk
memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas
untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan
PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah Indonesia,
maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 11 kota besar Indonesia,
yaitu Medan, Padang, Lampung, Surabaya, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan,
Bali, Makassar, dan BanjarBaru. Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di
Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT.
Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company yang
menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di
Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik.
Produksi Coca-cola Di Indonesia
Coca-Cola
pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische
Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk
pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman
penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan Republik
Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv
(IBL) dengan status perusahaan nasional.
Pada
tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya Beverages
Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi
di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun
pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang
(1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985),
Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).
Sejak
tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berpusat di Australia mengakuisisi semua
perusahaan bottler Coca-Cola di Indonesia, kecuali Bangun Wenang Beverage
Company (BWBC) yang berlokasi di Sulawesi. Hasil akuisisi ini membuat
bottler-bottler tersebut menjadi satu perusahaan dengan nama Coca-Cola Amatil
Indonesia. Secara resmi Coca-Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi 2 entitas
legal, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia (CCDI).
Jenis-jenis Coca-cola
Jenis-jenis
Coca-cola Di Indonesia
Di
Indonesia, Coca-Cola diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Bekasi
17520-Indonesia, terdapat tiga versi, yaitu:
·
Coca-Cola, minuman berkarbonasi rasa kola
Komposisi Coca-cola
Air
berkarbonasi, gula, konsentrat kola, pewarna karamel, pengatur keasaman asam
fosfat, dll.
Investasi
Bisnis
Pada bulan
Oktober yang lalu, The Coca-Cola Company mengumumkan rencana investasi senilai
500 juta Dolar AS pada anak perusahaan Coca-Cola Amatil di Indonesia, dengan
kompensasi berupa kepemilikan saham sebesar 29,4%. Adanya penambahan dana
investasi kepada CCAI ini adalah untuk mendukung akselerasi perluasan sistem
produksi, penyimpanan (warehousing) dan infrastruktur untuk pengadaan minuman
dingin. Investasi ini akan menciptakan efek berlipat-ganda terhadap tenaga
kerja lokal, meningkatkan penyerapan tenaga kerja oleh The Coca-Cola System,
baik secara langsung maupun tidak langsung dari perkiraan 60.000 hingga 135.000
orang dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Investasi ini akan
direalisasikan setelah semua persyaratan berdasarkan peraturan Indonesia
terlengkapi.
Dalam tiga
tahun terakhir, CCAI telah meresmikan 18 lini produksi baru, menempatkan
150.000 lemari pendingin, serta membangun tiga pusat distribusi raksasa
untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lokal dengan total nilai investasi
lebih dari 300 juta dolar AS.
Perusahaan Pusat Dan Cabang PT Coca-cola
Company
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI)
merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol siap minum terkemuka
yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan
mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-Cola Company.
Kantor pusat Coca-Cola Amatil (CCA) terletak di
Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Induk
perusahaan CCAI ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan unggulan di
Australia. CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi
lebih dari 100 tahun.
Saat ini CCA beroperasi di enam
negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini, dan
Samoa. CCA di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12.000 pekerja. Sejumlah besar
pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga
memperoleh pendapatan dari hasil berbisnis dengan CCAI. Saat ini CCAI memiliki
8 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang,
Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung dan beroperasi dengan lebih dari 200 pusat
penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia. Untuk sumber bahan dasar
minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk, CCAI memiliki lebih
dari 2.800 pemasok.
Alasan The Coca-Cola Company dikategorikan
sebagai perusahaan global karena alasan berikut :
1. PT Coca-Cola Amatil Indonesia
adalah salah satu cabang dari perusahaan pusat Coca-Cola yaitu The
Coca-Cola Company. The Coca-Cola Company sendiri memiliki cabang di berbagai
negara selain di Indonesia.
2. Dalam mempromosikan produknya, The Coca-Cola Company yang diwakili cabang perusahaannya PT Coca-Cola Amatil Indonesia berpromosi dengan menyesuaikan budaya di Indonesia, misalnya dengan membuat iklan dengan endoser orang Indonesia sendiri
3. Menciptakan berbagai macam produk yang bersifat global (mendunia) sehingga dapat diterima di berbagai negara
4. Memiliki kebijakan menciptakan lapangan kerja baru. Pada mulanya PT Coca-Cola Amatil Indonesia hanya memiliki satu pabrik, kemudian seiring berkembangnya perusahaan, berdiri 11 pabrik di seluruh Indonesia. Dari situ dapat dilihat bahwa lewat PT Coca-Cola Amatil Indonesia, The Coca-Cola Company menciptakan lapangan kerja baru.
5. Memiliki kebijakan ikut mendukung pembangunan nasional. PT Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki berbagai program
2. Dalam mempromosikan produknya, The Coca-Cola Company yang diwakili cabang perusahaannya PT Coca-Cola Amatil Indonesia berpromosi dengan menyesuaikan budaya di Indonesia, misalnya dengan membuat iklan dengan endoser orang Indonesia sendiri
3. Menciptakan berbagai macam produk yang bersifat global (mendunia) sehingga dapat diterima di berbagai negara
4. Memiliki kebijakan menciptakan lapangan kerja baru. Pada mulanya PT Coca-Cola Amatil Indonesia hanya memiliki satu pabrik, kemudian seiring berkembangnya perusahaan, berdiri 11 pabrik di seluruh Indonesia. Dari situ dapat dilihat bahwa lewat PT Coca-Cola Amatil Indonesia, The Coca-Cola Company menciptakan lapangan kerja baru.
5. Memiliki kebijakan ikut mendukung pembangunan nasional. PT Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki berbagai program
Corpoorate
Social Responsibiliy (CSR)
(CSR) sebagai bentuk
tanggung jawab dan kepedulian mereka kepada masyarakat. CSR PT Coca-Cola Amatil
Indonesia memiliki 4 pilar kunci sebagai parameter untuk menjalankan
program-program CSR & Sustainability yaitu menjaga dan melestarikan
lingkungan, menyediakan beragam pilihan produk kepada pelanggan,
mempertahankan budaya kerja yang baik dan nilai-nilai positif di kalangan
karyawan dan akhirnya berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan
ekonomi seluruh masyarakat di mana mereka beroperasi. Dari situ dapat dilihat
bahwa lewat PT Coca-Cola Amatil Indonesia, The Coca-Cola Company berusaha
mendukung pembangunan nasional.
Source/Sumber :
https://www.qerja.com/journal/view/11629-gabung-menjadi-expert-bersama-pt-coca-cola-amatil-indonesia-kenapa-tidak-rs07/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar