NAMA : Rina Kartika
NPM : 16215008
KELAS : 4EA36
THESIS, ANTI THESIS, SINTHESIS PADA PRODUK SIMCARD
SIMPATI PADA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan
Pada tahun 1882, didirikan sebuah
badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi
kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post
Telegraf Telepon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai
pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan
Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen bersejarah
tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom. Pada tahun 1961, status
jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi) Perumtel.
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi
diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang
menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980
seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih
oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan
telekomunikasi. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero). Pada tahun 1991 Perumtel
berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991. PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa
Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa
Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang
Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan
Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi
di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,
Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom
membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi
restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan
penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan
Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New
Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian
identitas perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(Telkom Indonesia atau Telkom saja) (IDX: TLKM LSE: TKID NYSE: TLK) adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 50 juta. Telkom
merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan
saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh
investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak
perusahaan,termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Presiden direktur
Telkom saat ini adalah Rinaldi Firmansyah yang menggantikan Arwin Rasyid pada
28 Februari 2007.
Telkomsel merupakan operator selular
terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT Telkom dengan kepemilikan saham sebesar
65 persen dan SingTel sebesar 35 persen. Hingga Juni 2010, Telkomsel dipercaya
melayani 88,3 juta pelanggan, menjadikan Telkomsel sebagai pemimpin pasar di
industri telekomunikasi selular dengan pangsa pasar sekitar 50 persen. Sebagai
operator selular yang memiliki visi “Best and Leading Mobile Lifestyle and
Solutions Provider in the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan melalui produk paska bayar kartu HALO
maupun prabayar simPATI dan Kartu As.
Komitmen kuat Telkomsel dalam
menghadirkan layanan mobile lifestyle yang semakin berkualitas sangat jelas
terlihat dengan secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular
terkini, yakni 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta Long Term Evolution. Tahun ini
Telkomsel mengembangkan jaringan mobile broadband dengan mencanangkan 24 kota
besar sebagai broadband city. Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi
selular, Telkomsel telah menggelar 34.000 Base Transceiver Station termasuk
lebih dari 6.000 Node B yang menjangkau 95 persen wilayah populasi Indonesia.
Seiring diselesaikannya program Universal Service Obligation yang diamanahkan
pemerintah untuk menggelar jaringan di 25.000 desa, maka layanan Telkomsel
menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia.
Bahkan kenyamanan berkomunikasi
pelanggan Telkomsel yang sedang berada di luar negeri tetap terjamin berkat
dukungan 403 mitra operator international roaming dan 300 mitra operator data
roaming di lebih dari 200 negara di seluruh belahan dunia. Sesuai dengan hukum
Perusahaan Indonesia, Telkomsel mempunyai Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
dengan tanggungjawab terpisah dan tidak merangkap menjadi anggota dalam kedua
Dewan tersebut.
THESIS
Telkomsel
adalah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi khususnya Telepon
Bergerak Seluler dengan sistem GSM (Global System for Mobile Communication),
yang memiliki berbagai merk produk yang dipasarkan di Indonesia terbagi menjadi
produk paska bayar dan prabayar (secara bersama-sama disebut “Produk
Telkomsel”). Salah satunya yaitu kartu prabayar simPATI yang terdiri
dari simPATI loop, simPATI groovy, simPATI discovery dan simPATI shuffle. Masing-masing
jenis prabayar tersebut memiliki harga dan kualitas yang berbeda-beda.
ANTI-THESIS
Menurut Saya,
seharusnya produk simPATI ini memfokuskan pada satu layanan produk prabayar
saja yaitu simPATI LOOP. Karena satu kartu prabayar saja belum maksimal meningkatkan
kualitas sinyal di beberapa daerah dengan tarif yang sesuai pada produk
prabayar simPATI loop apalagi dengan produk prabayar simPATI yang lainnya yang
belum tentu juga memperhatikan masalah ini. saya sendiri pun menjadi pelanggan
layanan kartu prabayar simPATI loop, yang saya rasakan ketika menggunakan
produk simPATI loop yaitu sedikit mengeluh soal masalah sinyal yang tidak bagus
dibeberapa tempat sehingga menyebabkan koneksi internet yang tidak stabil serta
susah menelepon dan mengirim sms.
SINTHESIS
Menurut Saya, PT Telkom sudah sangat bagus jika memberikan
inovasi baru dalam meningkatkan jumlah kartu prabayar simPATI, namun perlu
diperhatikan juga untuk masalah kualitas produk dari masing-masing jenis kartu
prabayar tersebut, jika satu kartu prabayar sudah bisa meningkatkan kualitas
nya seperti masalah sinyal yang perlu diperhatikan agar mudah mendapatkan
sinyal diberbagai tempat, maka tahap selanjutnya yaitu perusahaan bisa membuat
inovasi yang baru dan lebih menarik untuk mendapatkan pelanggan kartu prabayar simPATI
yang lebih banyak.
Referensi/Sumber :
www.telkomsel.com
http://bursapaketinternet.com/2015/01/keunggulan-kartu-perdana-simpati.html
http://wisatasimeulue.blogspot.com/2014/08/perusahaan-telkom-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar